Selasa, 20 Juli 2010

membuat es krim tanpa mesin

Bahan Dasar
475 ml Sahne (cream/kepala susu)
125 ml Susu cair (atau bisa juga santan kelapa)
4 butir telur
100 ml gula (lebih bagus lagi kalau feiner Zucker / gula halus)
1 sendok teh vanilli
Rasa
Terserah Anda (apokat, coklat/Blockschokolade, Erdbeer/strawberry, pisang, etc.).
contoh : 1 buah apokat
Alat
blender
freezer / Gefrierfach, Gefriertrühe
panci kecil
wadah es krim
kompor

Cara Pembuatan
Adonan 1
Apokat diblender, kemudian ditaruh ke dalam panci. Masukkan Sahne dan susu/santan. Seluruhnya dipanaskan pelan-pelan sambil terus diaduk (Elektroherd : angka 2). Jika sudah panas (gelembung udara mulai naik), panci diturunkan.
Adonan 2
Telur (kuning+putihnya), gula, dan vanili diblender (dikocok). Lalu dituangkan ke dalam panci berisi adonan 1.

Semuanya kemudian dipanaskan lagi, sambil diaduk terus hingga mengental.

Setelah kental, dituangkan ke dalam wadah es krim (rantang atau sejenisnya) ditaruh ke dalam kulkas (Kühlschrank) selama 3-4 jam.

Setelah itu dipindahkan ke dalam freezer (Gefrierfach), setiap 1 jam diaduk, supaya tidak terjadi pengkristalan es. Setelah 3-4 kali pengadukan ( = 3..4 jam) menurut pengalaman tidak perlu lagi diaduk. Jika es krim yang jadi terlalu keras/liat, sebaiknya 10 menit dikeluarkan sebelum disantap.

Selamat Mencoba

Kamis, 11 Februari 2010

Bosan...?? Bagaimana Mengatasinya..??




Sering kita mendengar seseorang mengatakan, "hhh..!! bosan acara TVnya itu2 terus..." atau "kerjaan nggak siap2,...bosan aku...!! atau yang paling ekstrim "bosan aku melihatmu..." dan masih banyak ungkapan lain yang menggambarkan seseorang telah masuk ketahap jenuh menghadapi rutinitas.

Bosan atau jenuh menghinggapi setiap orang. Biasanya kebosanan itu datang setelah kita menghadapi sesuatu masalah atau pekerjaan yg berulang-ulang dari itu ke itu saja. Karena pengulangan itu timbul rasa bosan. Seorang pekerja kantoran atau ibu rumah tangga sekalipun semuanya pernah merasakannya.

Nah,...ada pengalaman menarik dari saya yang sehari2nya full everyday at home,...maklum pekerjaan saya ya mommy and wife aja alias ibu rumah tangga. Tapi tips ini bisa juga berlaku buat wanita karir maupun pekerja lainnya...for all of you..

Kadang saya merasa bosan memasak, nah untuk mengatasi rasa bosan itu saya lalu memasak sambil mendengarkan lagu2...atau sesekali saya beli lauk di luar dan kadang saya minta bantuan si bibik memasak. Atau sesekali kita makan di luar. Kalau saya merasa jenuh di rumah, kadang saya merubah tatanan perabot rumah sehingga suasana rumah menjadi baru. Sesekali saya dan suami nonton movie atau dengan anak2 refreshing ke luar kota.

Nah,...bagi pekerja tentu tidak mungkin melakukan pekerjaan rutinitas itu dengan meminta bantuan orang lain, karena sudah diberi wewenang pekerjaan tersebut. Bagaimana cara mengatasinya,...

1. Nikmati pekerjaan itu,...(lho, bosan koq disuruh menikmati?)caranya bagaimana? dengan banyak2 bersyukur bahwa anda merupakan salah seorang yg beruntung memperoleh kepercayaan mendapat pekerjaan itu dari perusahaan atau bos anda.Sementara di luar sana banyak orang yang kurang beruntung nasibnya menjadi pengangguran...
2. jika anda bekerja di lapangan, usahakan menikmati perjalanan selama menuju ke tempat kerja/proyek anda tersebut, dengan mendengarkan musik atau melewati jalan yg berbeda ke proyek itu.
3. sesekali ruangan kantor tempat bekerja dirubah tatanannya supaya timbul suasana dan semangat baru, karena anda tidak mungkin merubah pekerjaan tersebut.
4. rajinlah membaca untuk memperoleh inovasi2 baru dan teruslah belajar untuk memperoleh ide2 yg hebat dalam pekerjaan anda, sehingga atasan anda yakin bahwa anda serius dalam bekerja.
5. jangan menunda-nunda pekerjaan karena toh anda juga yang akan menyelesaikannya. Pekerjaan yg menumpuk akan lebih mudah menimbulkan kebosanan...
6. jika anda lebih banyak bekerja di dalam ruangan cobalah membeli pengharum ruangan dengan wangi yg berbeda2 karena wewangian dpt menimbulkan sensasi dan gairah dalam bekerja.

Yang terpenting dari kesemua itu adalah selalu bersyukur bahwa kita lebih beruntung dari orang lain,... Semoga bermanfaat ya,...Wallahualam bissawab (dari berbagai sumber)

Senin, 11 Januari 2010

Mulailah dari yang Kecil

Terinspirasi waktu pergi ke Ramayana mall jadinya kepingin berbagi pengalaman tidak enak ini ke teman2 semua. Bayangkan,...semua khan tahu kalau kota tempat tinggal saya cuma kotamadya kecil yang memiliki satu2nya tempat belanja yang sedikit nyaman. Itupun baru ada sekitar 3 tahun belakangan ini. Kebayang khan bagi teman2 yang tinggal di kota metro lainnya?. Nah karena setiap Sabtu dan Minggu di mall itu ada discount 9 bahan pokok tentu saya memilih belanja di hari itu. Tepatnya hari Minggu. Mall buka jam 10.00 pagi, dan dengan semangat 45 saya sudah bersiap-siap pergi ke sana setelah tentunya menyiapkan si baby saya yang 8 bulan itu. Mandiin, kasi bubur dan susu kemudian saya titipkan ke kakaknya yang SMA yg setiap Sabtu sore pulang, untuk dijagain.(maklum kakaknya udah kost). Dengan membawa catatan yang mau dibeli berangkatlah saya dengan singgah sebentar di toserba untuk membeli susu bayi yang tidak dijual di mall itu..

Begitu sampai di perempatan jalan S.S.Kasim eh,...kena lampu merah. Mobil yang tepat di belakang saya mulai membunyikan klakson, tee...ett!! saya terkejut soalnya kaca mobil dibuka( menghemat BBM. he..he...he..) pasti mobil yang di belakang itu sopirnya sopir Medan, (sopir sudaco mungkin,..)soalnya kalo sopir di kota Dumai baik2 semua (padahal awak juga orang Medan). Padahal biar klakson itu bunyi sampai habis batre lampu nggak bakalan berubah jadi hijau. Benar2 sport jantung mendengarnya.

Begitu lampu hijau saya lalu tancap ke Ramayana. Sampai di sana wah,...Ramayana ramai sekali ya,...soalnya hari libur. Saya lalu ke supermarketnya membeli kebutuhan dapur plus buah. Alhamdulillah kelar, tinggal bayar ke kasirnya. Saya lalu antri dengan tertib dibarisan menunggu giliran membayar.eh, tiba2 ada seorang bapak-bapak tinggi besar berdiri di depan saya dengan belanjaannya yang banyak. Saya tegur supaya antri di belakang, eh ...dia malah melotot. Akhirnya saya cuma berusaha berfikir positif mungkin dia pembantu rumah tangga yang lagi disuruh belanja dan harus pulang cepat jagain anak majikannya. Saya lalu senyum2 sendiri membayangkannya.

Selesai membayar saya lalu ke lantai atas untuk membeli titipan anak saya singlet dan mini shirt. Saya lalu cepat2 ke eskalator karena harus buru2 pulang nanti si kecil nangis kelamaan ditinggal.Begitu berada di eskalator, seorang ibu berdiri di tengah-tengah tangga. Mau lewat dari kiri, ibu itu lagi gendong anak. Mau lewat dari kanan ibu itu lagi membawa bungkusan besar. Akhirnya saya berkata, saya mau lewat bu,...eh ibu itu malah ngeloyor jalan karena kami udah sampai di lantai atas.Heh...!!

Saya lalu menuju box tempat menjual singlet dan mini shirt,soalnya di box ada potongan harganya. Eh, lagi-lagi saya harus menarik nafas karena bingung mencari ukuran S,M,L karena isi keranjang sudah jungkir balik di acak-acak pengunjung. Sementara gadis penjaganya sibuk menyusun kembali. Akhirnya sambil dibantuin penjaganya dapat juga barang yang dicari. Saya lalu membayar ke kasir dengan lancar
dan turun dari eskalator dengan lancar juga.

Terkadang, hal-hal kecil seperti menunggu di traffic light, atau ketika menunggu antrian di kasir, atau menaiki eskalator bisa membuat orang lain merasa tergannggu dan tidak nyaman tanpa kita sadari. Alangkah baiknya jika kita berdiri ditepi tangga sehingga orang lain bisa leluasa lewat tanpa terhalang karena kita menguasai eskalator dengan berdiri tepat di trengahnya. Hal-hal yang kecil ini mulai sekarang seharusnya kita rubah dari yang negatif menjadi positif. Semoga pengalaman ini menjadi inspirasi kita untuk berbuat lebih baik lagi walaupun dari hal-hal kecil yang nampaknya sepele. Bukankah yang besar selalu dimulai dari yang kecil?

Semoga bermanfaat ya,...???Wallahualam bissawab....