Jumat, 31 Juli 2009

Dumai - Kuala lumpur - Bangkok- Pattaya (in the end of the year)


pembaca setia yang budiman,....libur akhir tahun kemarin (2008) saya dan suami sepakat mengadakan tour ala back packer ke negara tetangga Thailand. Maklum saya dan suami sama-sama hobby traveling. Adik saya bertanya kenapa ke Thailand? saya jawab karena saya belum pernah ke sana dan karena nuansa alamnya masih sama dengan negara kita, juga kultur budayanya, masyarakatnya, dan yang penting, makanannya hampir sama dengan selera lidah kita(terutama bagi saya yang muslim tidak sulit mencari makanan halal)...alasan lain,... ya... karena budgetnya tidak sebesar kalau kita melakukan perjalanan ke Eropa atau lainnya. Setelah menyiapkan bekal dan pakaian seefisien mungkin(baca:Mau Berlibur?) kami memulai liburan yang murah meriah ini melalui pelabuhan Dumai menuju Melaka dengan menggunakan ferry. Sesampainya di Melaka kami menginap di Hollytel daerah sekitar pelabuhan dengan biaya kamar RM50. Kamipun tidur dengan melewatkan malam pergantian tahun 2008-2009 di Melaka dengan tidur senyenyak-nyenyaknya...karena kecapekan(sementara di luar penginapan,terompet menyambut malam pergantian tahun berbunyi meriah bersahut-sahutan)....

Melaka- KL-(1 januari 2009)

Tahun baru pertama kali di negeri orang, Malaysia...pagi-pagi sekitar jam 06.00 selesai sholat subuh dengan menggunakan taxi seharga RM15 kami menuju terminal bus dengan tujuan Kuala Lumpur. Ada banyak merk bus yang bisa ke KL tapi yang taripnya murah dan nyaman(berdasarkan pengalaman liburan dulu) adalah transline dengan harga tiket berdua
sekitar RM30. Sekitar 3 jam perjalanan kamipun sampai di KL. Setelah berkeliling di sekitar KL dengan menggunakan kendaraan umum, yang harganya murah tapi fasilitas nyaman,..bisa MRT( kereta antar kota) yang tiketnya sekitar RM1,5 atau Rapid KL bus antar kota RM 1,5 pokoknya murah dan nyaman, kami menghabiskan waktu menunggu jam keberangkatan bus konsorsium yang akan membawa kami ke Hatyai. Jam 21.30 malamnya kami menuju stasiun Pudu Raya tempat segala macam bus dan ke jurusan mana saja. Tepat jam 22.00 kami berangkat menuju Hatyai hanya dengan RM130 berdua.

HATYAI 02 januari 09



Hatyai adalah kota di sebelah selatan Thailand. Daerah yang cuaca dan suasananya mirip dengan KL dan penduduknya juga sebagian etnis Melayu muslim. Tidak susah mencari makanan halal di sini dan komunikasi sebagian masih menggunakan bahasa Melayu. Sebenarnya untuk menuju Hatyai ini kita juga bisa menggunakan kereta atau pesawat dan harganya lagi-lagi juga sesuai dengan fasilitasnya, tidak mahal. Sekitar jam 09.00 pagi kami tiba disini, kemudian sarapan pagi di kedai muslim Salma. Saya dan suami sarapan nasi goreng dan saya tambah memesan roti cane dengan kuah kari. Kemudian menuju hotel di sekitarnya(cukup berjalan kaki karena kami berdua hanya membawa ransel yang tidak memberatkan) Golden Crown Hotel(bintang 3) yang hanya kami booking sampai jam 17,00 sore dengan tarip 70 Bath(tapi fasilitas kamarnya melebihi bintang 3). Sayang memang, kami tidak menginap disini karena kami ingin segera sampai di Bangkok. Setelah istirahat sejenak kami keluar sambil mencari makan siang dan memesan tiket kereta. Di stasiun Hatyai harus pintar-pintar bertanya karena umumnya masyarakat thai tidak biasa(tidak bisa?) menggunakan bahasa Inggris, mereka sangat memegang tradisi juga bahasanya, kalaupun ada lebih baik menggunakan bahasa Melayu. Kami memesan tiket jurusan Bangkok dengan tempat tidur atas 835 Baht dan tempat tidur bawah 905 Baht. Selesai memesan tiket kami kembali ke hotel dan menyiapkan diri untuk perjalanan nanti dan tidur-tiduran sebentar. Sekitar jam 16.00 sore (waktu Bangkok sama dengan WIB) kami check out dari hotel menuju stasiun. Dengan mengendarai tuktuk(sejenis angkot) karena turun hujan kami menuju stasiun dan langsung naik ke dalam kereta menunggu berangkat jam 18.05. Selama menunggu saya melihat lihat peta perjalanan dan suasana sekitar stasiun yang lumayan ramai sementara suami membeli nasi bekal kami makan malam dan sarapan manatau di kereta tidak ada makanan halal, sekedar jaga-jaga. Eh...alhamdulillah jam 17.00 kereta bergerak meninggalkan Hatyai menuju Bangkok. Dimulailah perjalanan ini...

Kereta melewati beberapa kota antara lain Hatyai, Chumphon, Hua Hin, Nakon Pathom, Bangkok, dan ada beberapa stasiun kecil lainnya yang karena malam hari tidak begitu nampak. Makan malam,...aha...ini dia, alhamdulillah si pramugara ternyata memiliki menu halal. Jadilah kami makan malam di kereta dengan lauk sup udang ( tom yam) dan omelet telur ditambah sambal khas thai cabe hijau yang dipotong-potong dan di siram air perasan asam jeruk. Minumannya ada coklat, teh, atau kopi yang disajikan dengan sachet dan sebotol air hangat. Jangan salah ini termasuk bagus untuk ukuran kereta kelas ekonomi. Harganya,..sekitar300 Baht. Oya, ada ayam goreng 2 potong. Selesai makan kami bertanya-tanya dengan salah seorang penumpang orang thai yang ternyata bisa berbahasa melayu. Sementara pemandangan diluar sama seperti di Indonesia tidak ada perbedaan sama sekali, perkebunan karet, rumah-rumah penduduk desa, sawah, dan yang berbeda ada banyak kuil-kuil kecil dan patung budha., kadang di tengah persawahan,... Eh, menjelang malam si pramugara ikut nimbrung pembicaraan kami dan di dalam kereta orang bebas berjualan setiap kereta berhenti di stasiun, dengan dagangannya berupa kue. Terdengar teriakan mereka...meka...meka,...(kalau tidak salah dengar). Begitu jam 20.00 wib petugas mulai menyiapkan tempat tidur dengan menyetel tempat duduk menjadi tempat tidur. Saya kebagian tidur di atas sementara suami di bawah, yah lumayanlah untuk meluruskan pinggang dan memejamkan mata. Tetangga sebelah yang kebetulan bule sudah duluan mengucapkan" good night darling" untuk teman wanitanya(isterinya?) yang orang thai itu. Akhirnya kamipun ikut-ikutan tidur setelah sholat isya di atas tempat tidur, tentunya sambil duduk.
Bangun pagi setelah sholat subuh,kami memesan sarapan,dan menu pagi sama dengan menu makan malam. Sengaja supaya begitu tiba di Bangkok nanti,seandainya belum menemukan rumah makan muslim, perut ini masih bisa diajak kompromi. Maklum kami benar-benar melakukan perjalanan ini sendiri tanpa pemandu, hanya berpedoman peta dan bertanya. Akhirnya jam 11.30 waktu Bangkok kami tiba di stasiun Hualampong. Alhamdulillah,.....


Hualampong Station 03 januari 09

Stasiun ini terletak di pusat kota Bangkok. Suasananya sangat ramai. Sama seperti di Indonesia masyarakat Thai sepertinya gemar naik kereta. Ada banyak jurusan yang ditawarkan baik ke arah Selatan Thailand maupun Utara. Dan jangan salah, dari stasiun ini kita juga bisa menjelajah sampai ke negara-negara lain seperti Kamboja, Laos, atau Vietnam(arah ke Utara) dan Malaysia, Singapore( arah ke Selatan). Kami langsung menuju pusat informasi yang ditunjukkan oleh seorang security stasiun yang lagi-lagi sulit diajak berkomunikasi karena keterbatasannya berbahasa Inggris. Kami naik ke lantai dua dan menemui sebuah agen perjalanan yang merekomendasikan kami bermalam di Swan Hotel daerah kawasan Silom karena daerah itu adalah salah satu kawasan yang memiliki tempat-tempat makanan halal. Kami juga sekaligus ikut paket tour ke Pattaya 1 malam. Di stasiun juga tersedia musholla yang biarpun kecil tapi cukuplah untuk kita bisa menunaikan sholat. Toilet juga ada dan cukup bersih dengan hanya membayar sekitar 3bath saja. Selesai mencari tempat bermalam kami lalu menuju sebuah restoran muslim(tepatnya kedai makan muslim) yang satu-satunya kami jumpai di stasiun ini. Kami lalu makan siang dengan (lagi-lagi ) menu udang. Penjaga sekaligus pramusajinya orang Burma dan makanannya sesuai lidah kita, menunya ada ayam, daging, udang, ikan, dan sambal irisan cabe hijau. Selesai makan dengan menggunakan taksi kami menuju penginapan. Bangkok di siang hari lalu lintasnya sangat ramai. Tapi kita tidak ketemu yang namanya macet. Mungkin karena pemerintahnya sudah menata kota dengan jalan yang begitu bagus sehingga banyak jalan alternatif seperti jalan layang yang bertingkat tingkat sehingga kenderaan dapat ditampung. Tentu saja jalan-jalan di kota Bangkok ini mulus-mulus(maklum selain pertanian, pariwisata adalah sumber pendapatan lain). Sekitar 20 menit kami sampai di Swan Hotel. Alhamdulillah...

Bangkok

Swan Hotel terletak di kawasan Silom, sengaja kami pilih dari beberapa alternatif pilihan yang ditawarkan oleh pihak biro perjalanan. Daerah ini adalah salah satu kawasan yang memiliki beberapa tempat makan muslim, selain Sukhumvit( O ya, kalau dari awal kami tahu adik saudara ipar suami tinggal di daerah sukhumvit tentu kami memilih daerah itu). Di dekat hotel ada sebuah mesjid Haroen Mosque, dan tidak terlalu jauh jika ingin ke tempat-tempat wisata. Ingin wisata air di Chao Praya cukup berjalan kaki saja dari hotel. Kamar hotel termasuk bagus untuk ukuran bintang 3. Sayang tidak ada lift terpaksalah berjalan melalui tangga untuk naik ke kamar. Kami rencanakan 2 malam menginap di sini. sekitar jam 16.00 setelah tidur-tiduran sejenak kami keluar melihat situasi sekitar hotel yang tidak begitu ramai. Kami hanya berjalan kaki melihat-lihat sekitar kawasan sekalian mencari tempat makan. Entah kenapa selama perjalanan tempat makan adalah hal utama yang harus dijelajahi lebih dulu. Maklum, selain kami berdua memang suka makan kami takut kalau-kalau tidak tahu harus makan di mana. Alhamdulillah cuma 20 meteran ada tempat makan nuansa rumahan,Home cuisine Islamic restaurant. Kami lega. Barulah kami melihat-lihat daerah yang lain. Jam 19.00 kami makan malam di Islamic restaurant. Ada banyak macam menu tapi yang istimewa adalah irisan daging yang dimasak dengan kecap dan diberi lada hitam. Suami lagi-lagi memesan omelet telur tapi kali ini dicampur udang. sayurnya hanya irisan timun dan lalapan semacam daun ketumbar atau apa, saya tidak tahu, sebagai makananpenutup kami memesan jus jeruk yang nikmat dan harum sekali baunya. Tidak terlalu mahal jika melihat menunya yang banyak dan enak serta suasananya yang bernuansa hijau bersih dan apik serta nyaman, hanya dengan 300Baht saja. Hmmm....untuk makan malam berdua...
Malamnya kami berencana hanya tidur dan tidak kemana-mana karena lelah selama dalam perjalanan.

Bangkok 04 januari 09

Pagi-pagi selesai sholat subuh kami berbenah untuk city tour. Tapi sebelumnya kami mencari sarapan di seputaran mesjid karena resto tempat kami makan tadi malam, mulai buka jam 09.00 sementara ke tempat lain kami malas. Mau sarapan di hotel kami ragu-ragu dengan masakannya, halal atau tidak ya..? Akhirnya setelah bertanya kami menemukan tempat sarapan di sekitar daerah itu juga yaitu seorang ibu yang berjualan di depan rumahnya dengan menu bubur nasi dengan kuah semacam sop, ada yang udang ada yang ayam. Jadilah untuk mengganjal perut karena kami tidak terbiasa sarapan roti. Semacam bubur ayam mungkin. Saya juga membeli semacam kue apem yang dimasak di bara api. Selesai sarapan dengan berjalan kaki kami ke kawasan Chao Praya, tapi kami tidak berwisata air karena selain saya takut melihat ombak sungai terbesar di Bangkok itu, juga karena taripnya yang mahal sekitar 1500 Baht perorang. Mahal sekali, mungkin kami dikira turis yang banyak uang. Kami juga melihat-lihat pasar pagi di sekitar hotel. Kemudian dengan mengendarai tuktuk kami city tour melihat-lihat kota Bangkok. Jam 12.00 kami kembali ke hotel dan makan siang di tempat biasa. Sorenya kami keliling ke museum nasional dan melihat -lihat istana Raja Bumibol Aduljadej yang dibangun sejak Raja Rama IV, dan berjalan di sekitar pasar catuchak. Sayang karena hari menjelang malam pengawal tidak mengijinkan kami masuk karena sudah jam 05.00 sore tertutup untuk umum. Dari luar saya melihat istana yang warnanya di dominasi kuning keemasan dan di dalamnya terdapat kuil-kuil yang kubahnya menjulang ke atas juga kuning keemasan, terlihat bahwa raja memang dekat dengan rakyatnya sendiri dengan menjadikan istananya sebagai objek wisata terbuka untuk umum. Hari semakin gelap dan kami memutuskan untuk pergi ke suan lump plaza, yaitu semacam pasar malam yang menjual aneka barang kerajinan dan makanan khas Thai yang tempatnya juga hanya sekitar 15 menit dengan menggunakan taxi. Sebab esoknya kami akan berangkat menuju Pattaya dan saya ingin membeli beberapa cenderamata sekedarnya untuk oleh-oleh. Sebenarnya saya juga ingin ke central market dan fruit market, namun sayang tidak ada waktu mengingat kami juga akan bermalam di Pattaya dan pulangnya juga merencanakan lewat darat. Kami tiba di suan lump market sekitar pukul 19.00 malam dengan harga taksi 200 Baht. Mahal memang, mungkin karena hari sudah malam. Setelah menukarkan uang di money changer disekitarnya saya membeli beberapa tas kerajinan tangan dan beberapa potong kain sutra thai yang harganya lumayan murah. Suasananya seperti bazar, dan tertulis memang suan lump bazaar, ada banyak tempat jajanan seperti gerai dengan kursi-kursi di alam terbuka. Semacam panggung didirikan sebagai tempat band-band lokal menghibur penonton yang sedang menikmati makanan. Disediakan juga televisi ukuran besar di sudutnya. Kami tidak makan di situ karena setelah melihat-lihat tidak ada makanan halal. Akhirnya kami kembali ke hotel dan makan malam di tempat biasa, Islamic restaurant. Jam 21.00 kami pun tidur dengan nyenyak karena besok harus bersiap-siap berangkat ke Pattaya.

Pattaya 4 januari 09

Pagi hari sekitar jam 08.00 kami check out dari hotel setelah menginap 2 malam. Dengan taxi kami diantar ke tempat van yang akan membawa kami ke Pattaya. Kami menunggu sekitar 1 jam setelah ke 8 orang yang sama tujuannya datang. Jam 09.00 kami berangkat. Sepanjang jalan saya dan suami hanya diam saja karena yang ke 6 orang tersebut wisatawan asing sehingga malas untuk ngobrol. Mobil melewati jalan tol yang lurus dan lebar serta mulus. Cuaca saat itu panas dan setelah sekitar 2 jam kami berhenti di pool yang terdapat tempat makan dan mini market. Kami istirahat sebentar sekitar 20 menit berganti sopir, dan minum-minum. Saya dan suami tidak minum hanya saya membeli 2 bungkus roti dan kacang serta air mineral yang kemasan halal untuk diperjalanan. Kami melanjutkan perjalanan yang melewati beberapa kawasan ladang pertanian dan kebun. Hampir 5 jam perjalanan kamipun tiba. Memasuki Pattaya city kami disambut pemandangan banyaknya real estat dan pertokoan yang dibangun. Tak ketinggalan gapura dan foto sang raja yang besar menjadi atribut pemandangan setiap sudut kita jumpai. Semarak, ramai dan panas itu kesan pertama yang saya jumpai. Padahal hari masih siang apalagi malam ya,...
Kami diantar ke pool dan diturunkan, kemudian beberapa wisatawan itu naik mobil lain dengan arah berbeda, dan kami kemudian diantar menuju Beverly hotel sekitar 300 meter dari kawasan walking street pinggir pantai. Setelah istirahat dan tidur,sekitar jam 17.00 sore kami turun dari kamar dan berjalan kaki di seputar kawasan kotanya, sambil mencari tempat makan. Ternyata banyak tempat makan, ada beberapa restoran Timur Tengah, Iran, India, dan Asia lainnya. Tentu saja masakan ala Eropa dan fast foodnya Amerika banyak di sini. Kami menemukan rumah makan India muslim dan makan dengan kari. Suami dengan menu kesayangannya martabak telur. Alhamdulillah....
Pantai di sore hari sangat ramai. Suasananya mirip pantai kuta, hanya di sini penuh bunga dipinggiran pantainya. Sepanjang kawasan walking street penuh dengan toko-toko suvenir, kaos, tas, macam-macam. Ada juga yang di kaki lima berjualan, umumnya kaset dan CD ....(adult only) dijual bebas tanpa takut dirazia satpol/kamtibmas seperti di negara kita. Hampir semua toko diskon besar-besaran dan barang dijual murah. Tapi karena kami tidak berniat untuk shopping kami hanya membeli sedikit untuk oleh-oleh. Kaos merk lacoste(yg tiruan tentunya) hanya dijual 250 Baht dengan perbandingan saat itu 1 Baht=Rp300. Murahkan?
Pantai berpasir putih dan banyak perempuan yang menjajakan gorengan sea food. Kalau capek tempat pijat bertaburan dengan harga murah dan karena tahun baru(mungkin) selalu menawarkan diskon sampai 75%. Ada banyak panorama yang ditawarkan di sini, scuba diving, bungy jumping, dan wisata air lainnya. Malam makin ramai dan pub-pub mulai dibuka ada yang gratis dengan pertunjukan thai boxingnya ada juga pertunjukan tertutup seperti kabaret. Kami sekedar melihat-lihat saja. Makin larut makin meriah suasananya, dan kamipun beranjak pulang ke hotel karena besok harus sudah check out pagi-pagi. Sampai di hotel sudah jam 21.30 mau nonton tv ngantuk akhirnya kami tidur...

Pattaya-Bangkok 05 Januari 09

Jam 06.00 pagi kami kembali ke pantai dan menemukan suasana pantai pagi hari yang sepi. Ada 2 orang turis sedang jalan pagi dan 2 orang waria yang mungkin baru saja keluar dari club, udaranya segar dan saya melihat toko-toko semua tutup setelah buka sepanjang malam. Setelah foto-foto secara sembunyi-sembunyi, karena dilarang membawa camera, kami lalu membeli kentang goreng, dan kembali ke hotel untuk sarapan. Apa daya karena belum ada satu resto muslim yang buka sepagi itu. Dengan bismillah saya makan 2 potong roti dan segelas teh manis panas ditambah orange jus. Suami cukup dengan sarapan jagung manis dengan susu ditambah parutan keju. jam 08.00 jemputan datang kamipun berangkat pulang. Di dalam van lagi-lagi kami hanya bicara sekedarnya karena penumpang yang lain turis dari jerman dan kami ingin menikmati suasana sekitar. Rasanya perjalanan pulang terasa lebih singkat, dan setelah beberapa jam salah seorang dari mereka diturunkan di bandara svarnabumi. Wah, lokasinya luas sekali,...katanya sih termasuk bandara terbesar di dunia juga. Jam 14.00 kami tiba kembali di Bangkok. Kami langsung minta diantarkan ke stasiun hualampong karena kami harus langsung menuju Hatyai. Sebenarnya suami mengajak pulang dengan pesawat sampai KL. Tapi saya ingin menikmati kebersamaan perjalanan ini lebih lama berdua saja tanpa diganggu anak-anak. Akhirnya kami sepakat dengan catatan harus sudah sampai di Dumai tanggal 07 karena besoknya suami harus masuk kerja kembali. Setelah memesan tiket dan lebih murah 200Baht dibandingkan pergi kemarin, kami lalu makan siang serta sholat di situ. Kereta berangkat jam 15.35 dan saya sempat membeli beberapa kaus disekitar situ dengan harga 80 Baht saja perbuahnya. Murah dan bagus lagi. Saya dan suami lalu naik ke kereta dan kereta meninggalkan Bangkok. Saya menikmati perjalanan ini dan tak terasa hari menjelang malam dan petugas mulai menyiapkan tempat tidur kembali, dan kali ini saya tidur di bawah, suami di atas. Setelah hampir 18 jam kamipun tiba kembali di stasiun Hatyai.

Hatyai-Kuala Lumpur -Melaka 06 januari 09

Alhamdulillah, kereta tiba tepat waktu pukul 09.00 pagi, kamipun langsung menuju loket bus konsorsium dan setelah meletakkan barang bawaan kami lalu sarapan. Jam 09.30 bus bergerak meninggalkan Hatyai menuju Kuala Lumpur. Sekitar 3 jam perjalanan sebelum memasuki daerah perbatasan bus berhenti sebentar untuk makan siang dan memberikan kesempatan bagi yang ingin sholat dzuhur. Kami turun dan makan bakso kuah bihun yang rasanya segar karena asamnya terasa, serta roti cane kuah kari. Selesai sholat bus kembali bergerak dan tiba di daerah Bukit kayu Hitam yaitu border area, daerah perbatasan Thailand dengan Malaysia. Penumpang semua turun untuk pemeriksaan keimigrasian dan ransel serta bawaan yang lain. Ada sekitar 20 menit kamipun meninggalkan kawasan itu dan bergerak lewat jalan tolnya yang mulus serta pemandangannya yang indah apalagi begitu memasuki kawasan Ipoh dengan pegunungannya yang indah. Malaysia sama dengan Indonesia sibuk membangun kawasan perumahan yang hampir menjadi pemandangan selama perjalanan. Sekitar jam 17.30 sore kami tiba di Kuala Lumpur dan langsung menuju stasiun bus pudu raya untuk segera berganti bus menuju Melaka. Sekitar jam 19.30 bus bergerak meninggalkan KL menuju Melaka. Alhamdulillah, sekitar jam 22.00 kamipun tiba di Melaka dengan selamat dan langsung menuju hollytel dengan menggunakan taksi. Sampai di kamar setelah meletakkan bawaan kami turun untuk makan malam.

Melaka 07 januari 09

Pagi harinya kami berkemas-kemas meninggalkan penginapan menuju pelabuhan dengan berjalan kaki setelah sebelumnya sarapan pagi disekitar pelabuhan. Penjualnya orang Indonesia yang menetap disitu. Di Melaka banyak makanan enak, seperti ikan asam pedas dengan sambal mangga mudanya. Gulai telur ikan terubuk dan makanan khas melayu lainnya. Akhirnya sekitar jam 09.00 pagi ferry yang kami tumpangi berangkat membawa kami kembali ke Dumai. Di atas Ferry hanya sedikit penumpang, mungkin karena bukan hari weekend sehingga saya dan suami bebas menempati kursi. Saya lalu naik keatas dan memilih duduk di anjungan menikmati pemandangan dari atas ferry yang terbuka, sambil membayangkan perjalanan kami yang sangat saya nikmati. Masih terdengar sayup-sayup teriakan si penjual kue di atas kereta menuju Bangkok,..meka....meka...nye...kap....Mungkin esok hari kalau ada rejeki saya ingin mengulang perjalanan ini dengan anak-anak tentunya. Kalau saya sendiri mungkin saya akan memilih perjalanan lewat udara karena lebih efisien dan tentu saja tidak melelahkan. Ada yang ingin melakukan perjalanan ini lewat darat? Semoga bermanfaat bagi yang hobby traveling,....dan rasakan sensasi kenikmatan perjalanannya....



Jumat, 10 Juli 2009

Resep Bulan ini ( DENDENG RAGI)


hallo pembaca yg budiman...
kayaknya bulan ini kita akan mencoba resep jadul ya....ini dia ....

Bahan:-350 gr daging sapi has, dipotong tipis ukuran 1/4x2x3 cm
-3 sdm minyak goreng
-2lbr daun salam
-1butir kelapa yg agak muda diparut memanjang
-200 gr kacang goreng
bumbu yg dihaluskan: -2sdt ketumbar digongseng
-2siung bawang putih
-5butir bawang merah
-1cm lengkuas
-garam dan gula jawa secukupnya
-1 sdt asam jawa
cara membuat:- campurkan daging bersama bumbu yg sdh dihaluskan, kemudian panaskan minyak goreng. Masukkan daging berbumbu dan daun salam kedlm minyak
panas. aduk-aduk sampai potongan daging jadi kaku.
sesudah itu masukkan kelapa parut, aduk sebentar dan tutup wadahnya dgn
tutup panci(diungkep).
setelah airnya mengering,aduk2 lagi sampai daging berwarna kecoklatan, lalu
pisahkan daging dari campuran kelapa. kemudian daging digoreng tersendiri
sampai empuk. kemudian campur kembali dengan kelapa. masak terus di atas
api kecil sampai warna kelapa kecoklatan kemudian masukkan kacang goreng
aduk sampai rata.
oke,...selamat mencoba ya...

Rabu, 01 Juli 2009

MAU BERLIBUR........?


pembaca yang budiman,.....
memasuki bulan Juli ini adalah waktu yang tepat untuk berlibur, di mana anak2 kita telah selesai ujian kenaikan kelas, dan bagi yang di tingkat akhir telah mengetahui kelulusannya dan bersiap-siap ke kelas dan tingkat selanjutnya.
Jika pembaca ingin mengajak anak2 anda berlibur ada baiknya mengetahui beberapa tips berikut ini yang memang sudah menjadi pengalaman saya selama ini, antaranya:

1. Rencanakan terlebih dulu kapan akan memulai liburan dan berapa lama
2. Kemana tujuan akan berlibur setelah bermusyawarah dgn anak2
3. Persiapkan dana/keuangan anda sesuai dgn tema liburan
4. Lakukan perjalanan anda seefisien mungkin dgn tidak mengurangi kenikmatan berlibur

Sebelum anda memulai liburan, tentukan waktu keberangkatan dan berapa lama akan menghabiskan liburan sesuai dengan jadwal kerja anda. Karenanya jauh hari sebelumnya mintalah izin dari atasan anda untuk menyesuaikan waktu cuti anda dengan waktu anak2 liburan sekolah. Mintalah pendapat anak2 kemana mereka akan pergi berlibur, sesuai dengan kesepakatan bersama karena tujuannya adalah untuk menyenangkan mereka sembari memberikan pengertian bahwa dana/budget yang ada disesuaikan dengan liburan. Lakukan perjalanan liburan anda dengan seefisien mungkin, misalnya: jika anda berlibur ke daerah dingin(pegunungan) usahakan membawa pakaian sedikit mungkin, karena keringat tdk terlalu banyak. Sedangkan ke daerah panas atau pantai usahakan membawa pakaian yg praktis dan dari bahan katun sehingga mudah menyerap keringat. Anak2 lebih nyaman pergi berlibur mengenakan kaos dan celana panjang/pendek karena lebih praktis. Jika anda keluarga besar carilah penginapan seperti villa karena akan lebih hemat. Jika terpaksa harus menginap di hotel usahakan hotel yang menyediakan ekstra bed, sehingga beberapa anak bisa dikumpulkan dalam satu kamar. Jika waktu yang anda gunakan singkat dalam berlibur, beri pengertian kepada anak agar mereka selalu tepat waktu sehingga perjalanan dan tempat2 yang akan dikunjungi tetap dapat dilihat dengan waktu yang singkat. Semoga perjalanan anda menyenangkan. Selamat berlibur......